LAURA
& MARSHA
Producer :
Leni
Lolang
Director :
Dinna
Jasanti
Writers :
Titien
Wattimena
Casts :
1. Adinia
Wirasti
2.
Prisia Nasution
3.
Ayal Oost
4.
Restu Sinaga
5.
Ratna Riantiarno
6.
Tutie Kirana
Genre : Adventure
- Drama
Production : Inno Maleo Production
Release Date : 30 Mei 2013
Running Time : 103 Min
Country : Indonesia
Official Site : Inno Maleo Films
Kapan
terakhir kali anda melihat film Indonesia yang menceritakan tentang travelling
keliling Eropa? Banyak film Indonesia yang mengangkat tema travelling, namun
kebanyakan hanya di dalam negeri saja. Kali ini kita akan di ajak oleh mba
Dinna Jasanti (Burung-Burung Kertas) selaku sutradara film ini untuk mengikuti
perjalanan 2 orang sahabat yang mengelilingi Eropa. Naskah yang ditulis oleh
mba Titien Wattimena (salah satu penulis naskah favorit saya) sudah membuat
film ini terlihat lebih menjanjikan.
Laura (Prisia Nasution) dan Marsha (Adinia
Wirasti) adalah 2 orang wanita yang bersahabatan sejak SMA namun memiliki sifat
yang sangat berbeda. Laura, seorang wanita yang baru saja ditinggalkan
suaminya. Tidak pernah terpikirkan olehnya untuk berpergian jauh karna ingin
focus dengan pekerjaan dan anak semata wayangnya, Luna (Afika). Marsha, seorang
penulis buku Travelling yang belum pernah sama sekali ke Eropa. Hingga suatu
hari Marsha ingin pergi keliling Eropa untuk mengenang kepergian ibu
tercintanya. Marsha pun mengajak laura dengan iming-iming mewujudkan impian
masa kecil mereka. Laura pun mengiyakannya meskipun tidak sepenuh hatinya.
Perjalanan dimulai. Laura menetapkan
aturan-aturan agar travelling mereka tersusun sesuai schedule dengan baik.
Marsha pun terpaksa mengiyakan semua aturan-aturan tersebut hingga masalah
kecil pun datang ketika Marsha mengajak teman baru 10 menit, Finn untuk ikut
mobil sewaan mereka. Masalah semakin meruncing ketika persahabatan sejak SMA
mereka diuji. Masalah tersebut membuat perjalanan 2 sahabat ini tidak semulus
yang mereka kira. Mereka pun harus menghadapi hal-hal ekstrem untuk bertahan
hidup di Benua Eropa.
Sepanjang film ini saya tidak bisa
berhenti tersenyum melihat chemistry Adinia Wirasti dan Prisia Nasution sebagai
sahabat dari SMA. Chemistry mereka benar-benar kuat dan terlihat natural.
Acting Prisia (Pemeran Utama Wanita Terbaik – Sang Penari, FFI 2011) dan Adinia
(Pemeran Pembantu Wanita Terbaik – Arisan!2, Piala Maya 2012) sudah tidak perlu
dipertanyakan lagi. Mereka menunjukkan performa acting yang sangat totalitas. Naskah
yang sangat bagus benar-benar membangun kedua karakter ini menjadi nyata dan
melekat di kepala saya. Terimakasih mba Titien. How about the cinematography?
Sinematografi yang banyak menggunakan hand-held membuat film ini terlihat
seperti semi documenter sesuai dengan konsepnya yang sempat di jabarkan oleh
mba Dinna jasanti ini. Hal tersebut memang sedikit menghipnotis saya, saya
sampai lupa kalau saya ini sedang menonton film, saya seperti melihat acara
reality show travelling yang dipandu oleh Prisia Nasution dan Adinia Wirasti
selaku pembawa acaranya. Sangat sangat natural sekali!

Satu hal yang perlu diingat, film terbaik
atau terbagus pun tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan atau
kekurangan. Dalam Laura&Marsha, kekurangan yang saya tangkap adalah, ada
beberapa adegan yang bisa dibilang kurang greget dan saya rasa bisa lebih baik
lagi hasilnya jika di take ulang. Contoh adegan yang menonjol adalah ketika
adegan Laura menangis saat di dalam rumah Finn dan keluar sampai di pantai.
Saya akui saya tidak terlalu suka film yang terlalu di dramatisasikan. Tapi
untuk adegan yang satu ini memang harus dibuat sedikit dramatisasi namun gagal
karena acting Prisia yang kurang lepas. Rasanya saya ingin take ulang film itu,
sayangnya itu bukan film saya. Dan semua kegregetan saya itu pun terjawab ketika
saya menghadiri Media Screening. Mba Dinna Jasanti bercerita bahwa schedule
mereka selama di Eropa sudah ditetapkan selama (kalau tidak salah 20 hari).
Jadi seluruh cast&crew harus menyesuaikan waktu tersebut semaksimal
mungkin. Ketika mba Dinna bercerita saya bisa menyimpulkan bahwa proses syuting
film ini bisa dibilang sedikit buru-buru. Di satu sisi saya salut karna dengan
proses syuting yang buru-buru tapi tetap bisa menghasilkan adegan-adegan yang
maksimal dan di satu sisi lagi saya sangat menyayangkan hal tersebut. Sebetulnya
tidak menjadi masalah besar, hanya saya merasa gregetan saja hehe. Tapi saya
akui ini salah satu film Indonesia terbaik menurut saya di tahun ini. Film
bertema Travelling keliling Eropa dengan citarasa Indonesia. Sangat
direkomendasikan!
My Rate : 








(8.5/10)
Sumber: www.FIlmIndonesia.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar