
3
SUM
Producer :
Sendi
Sugiharto
Director :
Witra
Asliga. Andri Cung & William Chandra
Writers :
Witra
Asliga, Andri Cung & William CHandra
Casts :
1. Winky Wiryawan
2. Gesata Stella
3. Aline Adita
4. Natalius Chendana
5. Hannah Al Rashid
6. Dimas Argoebi
7. Joko Anwar
D.O.P :
Rico
Manuel & Abdul Habir
Editor :
Mochamad
Rizky Pratama & Bayu C Pramudya
Genre : Action - Drama -
Horror - Romance
Produksi : PT. Graha Visual
Nusantara
Release Date : 31 Januari 2013
Running Time : 147 Min
Country : Indonesia
Official Site : @3sum_film
Ini film Omnibus pertama
yang saya tonton di tahun 2013. Film omnibus ini terbilang unik karna memiliki
3 segmen cerita dengan genre yang berbeda-beda. Namanya juga Omnibus pasti ada
benang merahnya. Seperti Hi5teria benang merahnya adalah horror dan Sanubari
Jakarta benang merahnya adalah LGBT. Nah, di 3SUM ini yang menjadi benang merah
adalah Cinta, Kehidupan dan Kematian. Sesuai dengan taglinenya “3 Stories About
Love, Live & Death”. Dan yang membuat saya semakin tertarik adalah, film ini di besut oleh 3
sutradara muda yang sangat berbakat! Sebut saja Witra Asliga, seorang blogger
yang selalu saya tunggu-tunggu review film darinya karna pemilihan bahasa yang
simple dan tidak berbelit dan sangat jujur. Lalu ada Andri Cung yang sudah
terkenal dengan film pendeknya Payung Merah dan Buang. Begitu juga dengan
William Chandra yang sudah eksis karna film pendeknya. Berhubung film ini ada 3
segmen, jadi saya akan membahasnya satu per satu.
Insomnights
Segmen ini di sutradarai oleh WItra Asliga
& Andri Cung. Menceritakan tentang seorang pria bernama Morty (Winky Wiryawan)
yang batal menikah dengan wanita yang dicintainya, Nina (Gesata Stella). Hal
ini membuat Morty stress dan mendapatkan tekanan dalam dirinya sehingga dia
menderita Insomnia dan sering mendengar suara-suara aneh dalam kamarnya.
Dari segi cerita, jujur saya menyukainya.
Tapi sayang pengemasannya terasa kurang baik. Editingnya pun terlihat kasar
ketika scene flashback. Dan sebenarnya cukup mengganggu. Di awal film juga
terasa sangat lama, padahal scene itu Morty hanya duduk-duduk saja. Padahal
kita semua tau bahwa filmnya terbatas oleh waktu karna Omnibus. Tapi hal
tersebut menurut saya hanya terasa wasting time saja. Menurut saya lebih baik bila
diisi dengan scene-scene yang berisi riwayat hidup Morty atau hal-hal lain,
karena banyak sekali adegan yang menurut saya hanya terkesan ingin memenuhi
running time saja. Twistnya cukup menarik tapi tidak terasa apa-apa karna dari
awal sudah biasa-biasa saja, colour grading yang digunakan juga kurang bagus.
sangat disayangkan.
Tapi untungnya hal tersebut diselamatkan
oleh Winky Wiryawan yang cukup baik berperan sebagai Morty. Saya juga sempat
merasakan ketakutan dalam film ini karna aktingnya. Begitu juga karna
sinematografinya yang terbilang unik. Dapat membangkitkan bulu kuduk saya juga.
Tapi saya sangat menghargai Witra atas usahanya membuat film ini.
Rawa Kucing
Setelah kita merasakan jantung yang
berdebar dan bulu kuduk yang merinding, kita akan disajikan dengan
Drama-Romance pada tahun 80’an. Kali ini disutradari oleh Andri Cung. Segmen
ini menceritakan tentang perempuan cina bernama Ayin (Aline Adita) yang tinggal
di Tangerang. Berfoya-foya dan menyewa
lelaki sudah menjadi bagian hidup Ayin. Pada malam ulang tahunnya, ia
menginginkan malam yang istimewa bersama lelaki yang beda dan special. Germo
langganan Ayin pun siap memberikan Welly (Natalius Chendana) untuk “bermain”
dengan Ayin di malam Spesialnya. Sayangnya malam special Ayin tidak semulus
yang diharapkan, kakak Ayin yang bernama Afung datang dan menyuruh Ayin untuk
pulang karna sang Ayah sedang sakit dan mengharapkan Ayin untuk pulang. Tapi
Ayin menolaknya dan mengatakan kalau ia memutuskan tali persaudaraan dirinya
dengan keluarganya. Ayin pun merasa kesal dan stress karna telah dimaki-maki
alias dinasihati Afung di depan teman-temannya. Tetapi kesedihannya pun lenyap
ketika Welly datang. Mereka pun Make Love semalaman. Ketika bangun dari tidur, Ayin
merasakan keanehan yang terjadi di Welly dan ternyata Welly seorang tuna rungu
dan tuna wicara. Dari situlah kehidupan Ayin berubah total.
Natalius dan Aline sangat luar biasa
sekali dalam film ini. Sukses membuat saya merinding dan terharu melihat
aktingnya. Nilai plus dari segi departemen pemainnya pun bertambah ketika Afung
datang dan membentak-bentak Ayin karna menjadi anak yang durhaka. Saya lupa
nama wanita yang memerankan Afung, tapi yang jelas aktingnya sangat luar biasa!
Setting, lattar dan artistiknya pun sangatlah vintage dan terasa pas sekali.
namun sayang ending segmen ini hilang semua kesan vintage tersebut. Tapi
overall segmen ini sangatlah menyentuh.

Impromptu
ACTION! Yap. Disini kalian
akan menemukan Darah, Fighting & Gun! Segmen ini disutradarai William Chandra.
Mengisahkan tentang 2 orang pembunuh bayaran Hannah Al Rashid dan Dimas
Argoebie (yang kalau tidak salah tidak diberi tahu namanya sepanjang segmen –
betulkan saya kalau salah) ditugaskan untuk membunuh seorang ketua penumpas
Korupsi yang bekerja dengan sangat jujur dan baik yang diperankan oleh Joko
Anwar. Diperjalanan mereka bertemu dengan polisi gadungan yang melakukan
razia-razia’an. Disinilah fighting dimulai.
Secara keseluruhan film ini sangat asik.
Hannah dan Dimas keren banget. Fightingnya asik. Balutan music elektro juga
semakin membuat kita menjadi semangat menontonnya. Tapi sayangnya disini banyak
hal-hal yang belum jelas karna terpatok waktu yang singkat. Kita tidak tahu
pembunuh bayaran tersebut ditugaskan oleh siapa. Asal usul pembunuh bayaran
tersebut darimana. Dan 1 hal saja yang patut diucapkan untuk film ini. “BUAT
FILM PANJANGNYA!”
My Rate : 








(7.5/10)
Did You Know
-
Adegan di segmen Insomnights ketika Morty dan Nina bertemu di taksi
mengingatkan saya dengan adegan di film The Back-Up Plan
Trailer
Sumber: www.FilmIndonesia.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar