Jumat, 21 Februari 2014

Killers (2014)


Director: Mo Brothers
Screenplay: Takuji Ushiyama & Timo Tjahjanto
Cast: Oka Antara, Kazuki Kitamura, Luna Maya, Rin Takanashi.


     Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel  a.k.a Mo Brothers adalah duo sineas 'sakit' yang cukup terkenal di dalam maupun di luar Negeri. Sebut saja 'Dara' dalam Omnibus "TAKUT" yang menjadi segmen tersakit dalam anthologi tersebut. Dara sendiri dibuat menjadi film panjang berjudul Macabre a.k.a Rumah Dara yang sangat fenomenal saat itu. Setelah tidak terdengar selama 2 tahun, Timo kembali tanpa Kimo menyutradari film yang jauh lebih gila dan lebih sakit dari film sebelumnya dalam omnibus The Abc's of Death (Segment: L for Libido) dan di tahun berikutnya bersama Gareth Evans menyutradarai sekuel omnibus V/H/S/2 (Segment: Save Haven). Melihat filmografi Timo dan Kimo, sudah pasti membuat semua orang percinta film ngehe' begitu antusias dengan project ambisius mereka, Killers.


Killers mengalami pengunduran jadwal rilis yang seharusnya tayang pada tanggal 31 Oktober 2013 menjadi tayang 1 Februari di Jepang dan 6 Februari 2014 di Indonesia. Film yang rilis perdana di Festival Film Sundance ini mendapat respon yang positif disana dan untuk pertama kalinya bagi perfilman Indonesia, rumah produksi dalam negeri (Guerilla Merah Film) bekerja sama dengan rumah produksi Jepang (Nikkatsu). Selain cast dalam negeri yang cukup meyakinkan, Mo Bros juga menggaet cast dari Jepang yang cukup terkenal seperti Kazuki Kitamura yang sebentar lagi akan kita lihat performanya dalam The raid 2: Berandal dan Rin Takanashi yang baru saja kemarin bermain dalam Like Someone In Love yang sederhana namun tepat dan efektif.


     Cerita bermula di Jepang. Nomura Shuhei (Kazuki Kitamura) seorang eksekutif muda yang good looking dan terlihat perfect. Tetapi dibalik kharismatiknya yang menawan ia memiliki dark side yang tidak main-main. Membunuh seseorang dengan cara menyiksa korban sambil didokumentasikan lalu diupload ke Internet hanya untuk kepuasan pribadi saja. Video tersebut menyebar dan diketahui oleh Bayu (Oka Antara) seorang Jurnalis yang mencoba membuka kedok pejabat ternama, Dharma (Ray Sahetapi). Setelah berulang kali menonton video hasil upload Nomura, Bayu merasa ada gejolak baru yang telah terpancing di dalam dirinya. Setelah pertama kali membunuh secara 'tak sengaja', Bayu mengupload hasil dokumentasinya ke internet. Nomura melihat video tersebut dan merasa tertarik dengan Bayu yang ternyata memiliki persamaan seperti dirinya. Setelah mereka berkoneksi, hubungan mereka menjadi semakin complicated dan jauh lebih serius dari yang Bayu duga.


     Dari judulnya memang terasa tidak ada yang baru, namun kali ini Timo & Kimo seperti ingin menjelaskan ke audience bahwa pembunuh bukanlah hanya sebutan bagi orang yang membunuh saja. Sudah jelas seperti tagline-nya "Inside Us Lives A Killer", hal ini membuktikan bahwa Killer itu ada di dark side setiap orang dan film ini menunjukkan dark side seseorang yang keluar dan menjadi dominan dalam dirinya. Ini sangat menarik sekali. Seolah-olah Mo Bros ingin mengingatkan kita untuk selalu meng-kontrol dark side di dalam tubuh kita. Cara Killers menggerakan narasinya dengan cara paralel dan 2 sekuens berbeda, Indonesia & Jepang jelas sekali membuat film ini menjadi menarik. Beberapa orang memang mengatakan lebih menyukai sekuens Jepang ketimbang Indonesia. Tetapi saya pribadi menyukai keduanya karena perbedaan itu lah yang sebenarnya membangun kedua karakter utama Nomura dan Bayu. Jepang yang dikemas dengan sinematografi cantik dengan alur yang lama dan warna yang dingin menggambarkan sosok kepribadian Nomura yang kesepian dan tenang namun tetap memiliki sisi misterius di dalamnya. Indonesia yang dikemas dengan warna yang agak panas dan editing yang agak sedikit cepat serta sinematografi yang kebanyakan menggunakan hand-held menggambarkan sosok Bayu yang tengah galau dengan masalah hidupnya.


     Porsi drama dalam film ini terasa cukup sebagai pendukung development story dan karakter. Seperti misalnya Bayu dengan mantan istri serta anak kesayangannya dan Nomura dengan masa lalunya serta wanita penjual bunga yang menarik baginya. Semua porsinya diletakkan ditempat yang tepat. Momen-momen konyol yang menyuguhkan unsur black-comedy didalamnya pun membuat film ini terasa cukup menyejukkan kepala saya setelah sebelumnya disuguhkan adegan-adegan yang serius, ya meskipun tidak lama kemudian kita bakal dihajar adegan-adegan yang lebih complicated. Tapi ada satu momen yang paling melekat buat saya. Banyak orang menyebutnya adegan 'ThreeSome'. Ya, 'threesome' dalam taksi memang yang paling asik, meskipun sedikit terasa konyol. Apalagi ketika melihat supir taksinya yang ber-behel. hoho


     Semua cast baik Indonesia maupun Japan, tampil dengan cukup baik. Oka Antara berhasil berusaha gila-gilaan dalam film ini. Kazuki Kitamura yang paling saya suka, tatapan matanya mengerikan! Peran-peran pendukung lainnya juga tampil cukup baik. Luna Maya meskipun penampilannya tidak terlalu istimewa, tetapi cukup baik dengan akting marah-marahnya. Ray Sahetapy tampil oke dan mengingatkan saya dengan perannya dalam film The Raid. Epy Kusnandar lagi-lagi menunjukkan performa yang ngehe' meskipun tidak sengehe' di 'L for Libido' or 'Save Haven'. Rin Takanashi yang sebenarnya biasa-biasa saja tetapi berhasil meyakinkan menjadi karakter yang cukup penting dan yang terakhir Mei Kurokawa yang selalu meyakinkan tampil dalam keadaan mabuk. Sayangnya karakter-karakter pendukung yang cukup penting ini tidak dieksplor lebih banyak.


     Kekurangan memang ada dalam film ini. Seperti continuity yang kurang pas dan sound design yang terlewatkan. tetapi itu tidak jadi masalah selama narasi dalam film berjalan dengan baik. Banyak juga yang tidak begitu suka film ini dengan alasan alurnya yang terlalu lama dan terkesan biasa-biasa saja. Menurut saya pribadi, Killers memang tidak menjual literan darah, potongan-potongan tubuh serta jeritan di setiap menitnya. Mungkin ekspetasi tinggi terhadap film ini menjadi salah satu alasannya. Endingnya juga tidak terlalu mengecewakan sebenarnya. Saya menyukainya, meskipun yaa terlihat begitu sederhana. Tetapi makna yang ingin di sampaikan dapat di terima dengan baik melalui adegan-adegan yang menghipnotis saya. Saran saya bagi anda yang ingin menonton Killers adalah: Nikmati filmnya, rasakan emosinya dan kalian akan mendapatkan kepuasan yang tak terduga. :) 

(8/10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar