Kamis, 28 Maret 2013

KM 97 (2013)



KM97

Producer      : Hedy Suryawan & Uce Rayamaja
Director         : Jose Poernomo
Writers           : Hilman Mutasi
Casts             :
1. Feby Febiola
2. Restu Sinaga
3. August Melasz
4. Zidane

D.O.P             : Jose Poernomo
Editor             : Aristo Pontoh & Vincentius Jo Arya

Genre                         : Horror
Production               : Arcadia Productions
Release Date           : 21 Maret 2013
Running Time         : 82 Minute
Country                     : Indonesia

     Jose Poernomo kembali lagi dengan film horror di tahun 2012 setelah tahun lalu ia membuat Rumah Kentang yang cukup laris di pasaran. Apakah KM97 akan mengikuti kesuksesan Rumah Kentang yang mendapat sekitar 500ribu penonton?
     Diawali dengan kedatangan Anton (Restu Sinaga) beserta istrinya Lidya (Feby Febiola) dan anaknya Bintang (Zidane) ke Indonesia. Kedatang mereka karna rasa bersalah Anton terhadap ibunya yang meninggal namun Anton tidak berada di dekat ibunya. Ketika di perjalanan Anton terpaksa memberhentikan Jaguar merahnya di Tol Cipularang, KM 97 karna bannya kempes. Ketika berhenti Bintang minta izin pipis di pinggir jalan dan saat itulah kehidupan mereka berubah.


     Dari segi cerita sebenarnya KM97 mempunyai cerita yang bagus tapi sayangnya naskah yang kurang bagus membuat film ini terlihat kacangan. Apa jadinya film tanpa naskah yang baik? Yap semuanya jadi kurang bagus. Terlebih karena lighting yang kadang terlihat berlebihan sangat mengganggu sekali, lalu banyak kesalahan-kesalahan seperti misalnya Lidya dan Bintang sedang bermain di balkon rumah ketika malam hari tetapi ketika masuk rumah tiba-tiba menjadi siang. Lalu ketika Lidya keluar rumah saat ada pengajian, di luar rumah hujan secara tiba-tiba lalu berhenti juga tiba-tiba dan Lidya tidak basah sedikitpun. Ketika baru sampai rumah ibunya dan bertemu dengan Bapak, Anton dan Lidya tidak menyuruh Bintang untuk salim kepada kakeknya, tapi ketika ketemu adik Anton malah di suruh salim. Dan dalam film ini diceritakan bahwa sang Bapak adalah orang Jawa yang taat dengan adat tradisinya tetapi anak perempuannya memakai tanktop dan hotpants terus -_-
      Akting Febi agak lebay sih sebenernya, masa anaknya mau pipis aja dia sok-sok marah dan kayanya tuh pusiiiiing banget. Anaknya minta pipis aja gitu, gimana kalo anaknya minta kawin? Bintang yang masih bocah ini juga aktingnya terlihat terlalu dipaksa. Melihat acting pemainnya saja sudah terasa flat ditambah dengan soundnya yang mengganggu. Memang tujuannya untuk menakut-nakuti, tapi kalo adegannya biasa-biasa aja dan tidak ada hal yang terlihat menegangkan tapi musiknya jrang jreng jrang jreng kan ganggu juga. Mendingan lagu yang nanana, nanana, nanana itu. Seremnya dapet. Gimana dengan sinematografinya? Biasa aja, malah tidak jelas. Ingin handheld atau tidak, tapi shakingnya ragu dan bikin ganggu.
     Intinya film ini tidak seperti film-film Jose yang sebelumnya yang lumayan bila dibandingkan dengan film ini yang terlihat asal-asalan produksinya meskipun ada mobil Jaguar yang dihancurkan demi film yang seperti ini. Sangat disayangkan. tapi jujur, setannya yg anak kecil serem banget!
    
   
My Rate         :   (4/10)


Trailer
 http://www.youtube.com/watch?v=53nmYJxClCM


Sumber:  www.filmindonesia.or.id

Berbagi Suami (2006)



BERBAGI SUAMI

Producer      : Adiyanto Sumarjono, Madiyan Sudianto & Djie Tji
Director         : Nia Dinata
Writers           : Nia Dinata
Casts             :
1. Jajang C. Noer
2. Shanty
3. Dominique A Diyose
4. El Manik
5. Lukman Sardi
6. Tio Pakusadewo
7. Nungky Kusumastuti
8. Atiqah Hasiholan
9. Ria Irawan
10.Rieke Diah Pitaloka
11.Ira Maya Sopha
12.Winky Wiryawan
13.Reuben Elishama
14.Janna Karina Sukasah

D.O.P             : Ipung Rachmat Syaiful
Editor             : Yoga K. Koesprapto

Production               :
1. PT. Kalyana Shira Film
2. PT. Inverstasi Film Indonesia
3. Cinekom
4. Wall Works
Genre                         : Drama
Release Date           : 23 Maret 2006
Running Time         : 127 Min
Country                     : Indonesia

     Film ini adalah film omnibus dengan satu sutradara. Menggabungkan 3 cerita tetapi tidak dipisah-pisah menjadi film pendek dan mempunyai 1 judul yang sama “Berbagi Suami” yang menceritakan 3 kehidupan wanita yang di poligami dari kelas ekonomi, social dan suku yang berbeda.
     Salma (Jajang C. Noer) adalah seorang dokter ahli kandungan yang hidup cukup mapan dengan seorang suami Pak Haji (El Manik) yang telah menikah lagi dengan seorang wanita bernama Indri (Nungky Kusumastuti) yang telah menghasilkan satu anak. Salma berat untuk menerimanya. Terlebih ketika anak semata wayangnya Nadim (Wingky Wiryawan) benci sekali dengan kelakuan ayahnya yang seperti itu. Ketika Pak Haji jatuh sakit. Semua berkumpul. Tidak disangka tidak diduga datanglah seorang wanita muda bernama Ima (Atiqah hasiholan) yang ternyata istri muda dari Pak Haji.
     Saya memberikan ke-empat jempol saya untuk Jajang C.Noer yang bermain sangat baik di film ini. Saya bisa merasakan keresahan yang ada di dalam dirinya meskipun wajahnya tersenyum. Wingky pun bermain sangat natural sekali. semuanya terasa perfect dimata saya untuk segmen yang ini. Kekuatan seorang wanita memang berasal dari hatinya. Di Segmen ini ada Lula Kamal, Alvin Adam, Dewi Irawan, Maudy Koesnaedi & Ikke Nurjanah yang menjadi cameo.
    Di kisah kedua, Siti (Shanty) gadis Jawa yang ingin mencoba peruntungan kursus kecantikan di Jakarta. Situ pun berhasil dibawa ke Jakarta oleh Pak Lik (Lukman Sardi) yang bekerja sebagai sopir disalah satu production house. Siti pun harus tinggal di rumah Pak Lik yang sempit dengan Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Diah Pitaloka) istri pertama dan kedua Pak Lik. Semakin lama tinggal di Jakarta, diam-diam Pak Lik menyimpan rasa terhadap Siti dan akhirnya dinikahi oleh Pak Lik. Semua mulai berubah ketika Pak Lik membawa perempuan yang akan dijadikan isteri keempat, lalu Dwi menyimpan rasa special terhadap Siti dan Sri merasa ada sebuah penyakit yang bertengger di dalam kelaminnya.
     kisah ini menceritakan poligami di lingkungan social menengah kebawah. Yang ini yang Indonesia banget menurut saya karna kasus seperti ini sering terjadi Indonesia. Film ini menunjukan wanita-wanita kelas menengah kebawah yang pasarah dan terima apa adanya bila harus hamil (lagi) dan hamil (lagi) terus-terusan hingga menyadari rumah mereka sudah tidak cukup untuk ditempati. Tone yang digunakan juga saya suka karna menggambarkan kepasarahan wanita berhati kuat di kalangan menengah kebawah. Kalau di kisah yang ini ada Aming yang menjadi cameo.
     Restoran Bebek Koh Abun (Tio Pakusadewo) sangat terkenal sekali. ditambah seorang pelayan cantik, Ming (Dominique A Diyose) yang menarik dan membuat restoran tersebut menjadi ramai setiap hari karenanya. Diam-diam Koh Abun mulai menyimpan rasa dengan Ming. Tanpa sepengetahuan isterinya, Cik Linda (Ira Maya Sopha) ia menikah diam-diam dengan Ming dan membelikannya sebuah apartement. Kisah cintanya mulai berantakan ketika mantan Ming, Firman (Reuben Elishama) menawarkannya main menjadi peran utama dalam filmnya. Keriweuhan pun juga terjadi ketika Cik Linda beserta dua anaknya melabrak Ming di Apartementnya.
     Kisah yang ketiga ini agak sedikit berbeda dari yang pertama dan kedua. Suku cina yang diambil membawa kita melihat poligami dari sisi lain. settingnya bagus. Tapi ceritanya masih cenderung biasa saja bila dibandngkan dengan yang sebelumnya. Dalam film ini ada Yuanita Christiani dan Melissa karim yang menjadi cameo anaknya Cik Linda.
     Film ini menunjukkan kekuatan perempuan yang di poligami di berbagai kelas social, ekonomi dan suku. Menyentuh!

My Rate         : (9/10)
IMDb Rate     : (7/10)

Did You Know ?
- Film ini diputar keliling do 29 Festival film internasional!

Quotes
- Aku heran sama orang Indonesia. Kenapa mau nollong tulus aja harus pake acara heboh-heboh segala.

Trailer
http://www.youtube.com/watch?v=iXpVZVw7PvI


Sumber: www.IMDb.com & www.filmindonesia.or.id

Minggu, 17 Maret 2013

The ABC's of Death (2012)



THE ABC’S OF DEATH
(Its Not Educational)

Genre                         : Fantasy - Horror - Mystery – Thriller
Production               : Drafthous Film
Distributor                : Magnet Releasing
Release Date           : 15 September 2012 (Toronto International Film Festival)
Running Time         : 123 Min
Country                     : WORLD
Official Site               : http://26th.theabcsofdeath.com/


     “26 Directors. 26 Ways to Die” Dari tagline tersebut kita sudah tahu bahwa film ini adalah film Omnibus yang memiliki 26 segmen dan 26 sutradara. Saya akui saya sangat penasaran dengan omnibus ini.  Karna seumur hidup saya, saya baru kali ini menemukan Omnibus dengan 26 segmen. Apakah ini yang pertama di dunia? Saya tidak tahu pasti, tapi Omnibus yang satu ini sangat membuat penasaran.
     Bagi yang menyukai film-film bergenre slasher, thriller maupun fantastic atau film yang penuh dengan adegan-adegan darah pasti akan menyukainya. Tapi bagi yang tidak suka lebih baik jangan menonton film ini karna film ini akan menyajikan 26 film pendek dengan kisaran waktu 4-6 menit yang penuh darah, sadis dan kekerasan yang sangat tinggi (meskipun tidak semuanya). Dan satu hal yang unik dan saya sukai adalah. Semua judul dalam film ini menggunakan abjad. Contohnya seperti A for Apocalypse atau T for Toilet.
     Karna dalam film terdapat 26 segmen, jelas saya tidak akan mereviewnya panjang lebar, singkat tapi jelas :D. karna saya menontonnya dalam screening yang diadakan @watdefakmovie yang bertajuk #WatchDeFak Part III

A for Apocalypse
     Untuk pembuka kita sudah disajikan dengan kekerasan yang sangat menggangu dan tentu saja dengan darah, saya tidak akan banyak cerita panjang lebar karna saya tidak mau spoiler, tapi yang jelas dis egmen ini ada pisau dan panic yang menggoreng kentang. (2.5/5)

B for Bigfoot
     Bagi anda yang suka menakut-nakuti anak kecil. Berhati-hatilah! (2/5)

C for Cycle
     Sebenarnya saya menyukai cerita yang bertemakan tentang waktu. Tapi sayangnya segmen ini terlihat biasa-biasa saja. (2.5/10)

D for Dog Fight
     Ini dia Segmen pertama yang saya suka. Pertempuran Anjing melawan seorang pria yang disaksikan banyak orang! Disajikan dengan editing yang cool membuat film ini jadi terlihat berkelas! Twistnya asik! (5/10)

E for Exterminate
     Jangan main-main dengan serangga! Endingnya cukup membuat saya merinding kegelian (2.5/10)
F for Fart
     Apa yang ada dipikiran anda dengan judul tersebut? Saya tidak banyak komen, yg jelas segmen dari Negara Jepang ini cukup aneh dan menggelikan. Tapi cukup menghibur setelah diberikan 5 segmen yang cukup serius. (3/10)

G for Gravity
     Gaya footage yang digunakan sebagai mata pemeran utama sudah cukup baik di awal. Tapi setelahnya? Banyak sekali yang mengucapkan kalimat “HA?” “gitu doang?” (2/10)

H for Hydro: Electric Difussion
     Ketika anjing “nakal” digoda kucing Nazi.  (3.5/10)

I for Ingrown
     Hal seperti G for Gravity terjadi lag tapi lebih “berisi” sedikit. (2/10)

J for Jidai-Geki
     Di awal kita bisa tertawa karna ekspresi muka seseorang dan di akhiri dengan kepala yang terbelah. Jujur saja saya tidak mengerti. (2/10)

K for Klutz
(lupa ceritanya)

L for Libido
     NAH! Segmen ini di sutradari oleh Timo Tjahjanto dari Indonesia. Jajaran cast&crewnya pun berasal dari Indonesia. Disini kalian bisa menemukan 2 lelaki yang saling adu masturbasi dengan tontonan mulai dari yang menggairahkan hingga menjijikan, jika ada yang “keluar” duluan, dialah pemenangnya dan berhak mengikuti ronde selanjutnya, jika kalah, keluarlah “dildo” besi dari bawah kursi yang akan masuk ke anus dan merobeknya hingga besi tersebut terus merojok keatas sampai berhenti di mulut sang korban. Dan kejadian tersebut terjadi di dalam ruangan dan ditonton banyak orang yang memakai topeng khas Indonesia.
     Jujur ini sangat gila untuk film Indonesia! Tapi saya menyukainya! (5/10)

M for Misscarriage
     Tentang wanita yang menggugurkan janinnya. Premise yang simple, begitu juga filmnya (2/10)

N for Nuptials
     Kali ini dari Thailand. Burung yang bisa ngomong bisa membawa musibah untuk 2 orang yang akan menikah. So funny! (3.5/10)

O for Orgasm
     Ceritanya tentang wanita yang sedang di oral seorang pria dan tiba2 ada pisau yang (mungkin) membunuhnya. Simple. Tapi sinematografi editing dan desahan wanita tersebut sangatlah luar biasa! Keren! (4/10)

P for Pressure
     Saya merasa film ini bergenre drama dengan sentuhan thriller. (2/10)

Q for Quack
     Ketika ide buntu untuk membua segmen Q. saya akui sangat lucu sekali dan sangat seru (4/10)

R for Removed
     Seperti segmen-segmen yang lain. Ceritanya bener-bener ga jelas. Tapi cukup menggelikan dan sangat menjijikan (2.5/10)

S for Speed
     Menurut saya judul dengan ceritanya ga nyambung -_- (2/10)

T for Toilet
     Clay-motion! Sudah lama saya tidak melihat animasi sperti ini, dan di segmen ini sangat juara! Menceritakan tentang anak kecil yang takut ke toilet sendirian (5/10)

U for Unearthed
(lupa ceritanya)

V for Vagitus
(lupa ceritanya)

 W for Watdefak
     Kejadian di Q for Quack terjadi lagi di segmen ini, tapi yang ini benar2 WATDEFAK! (3.5/10)

X for XXL
     Ketika orang gendut ingin kurus. OH MY GOSH! (5/10)

Y for Young Buck
     Biasa aja, mungkin karna ga ngerti ceritanya. (2/10)

Z for Zetsu-Metsu
     GILA, FREAK, MUAL, KENAPA HARUS MAKANAN JEPANG?? (3/10)

My Rate         : (7/10)
IMDb Rate     : (5/10) 


Trailer

http://www.youtube.com/watch?v=UFgrFENQ4oQ



Poster Lain
 



Sumber: www.IMDb.com