Sabtu, 16 Februari 2013

House At The End of The Street (2012)


HOUSE AT THE END OF THE STREET
(Fear Reaches Out… For The Girl Next Door)

Producer                  : Peter Block, Hal Lieberman & Aaron Ryder
Director                     : Mark Tonderai
Writer                         : David Loucka & Jonathan Mostow
Casts                         : Jennifer Lawrence (The Hunger Games)
                                      Elisabeth Sue (Back To The Future)
  Max Theriot (Jumper)
                                      Eva Link

D.O.P             : Miroslaw Baszak
Genre             : Horror - Thriller
Distribution  :  Relativity Media & Rogue Pictures

Release Date           :  21 September 2012
Running Time         : 101 Minutes
Country                     : US

     Sejujurnya saya sangat penasaran dengan film karna menggembor-gembrokan nama Jennifer Lawrence dalam film ini. Awalnya saya mengira filmnya akan biasa-biasa saja namun menarik penonton dengan nama Jennifer Lawrence yang eksis sebelumnya karena The Hunger Games. Dan ternyata dugaan saya benar.
     House At The End of The Street menceritakan tentang seorang ibu, Sarah (Elisabeth Sue) dan anaknya, Elissa (Jennifer Lawrence) yang baru saja pindah rumah. Mereka pindah karna mendapatkan rumah yang bagus, besar dan murah. Kenapa murah? Karna rumah tersebut berdekatan dengan rumah dimana beberapa tahun lalu sempat terjadi pembunuhan yang menimpa suami istri yang dilakukan anak perempuannya sendiri Carrie Anne (Eva Link). Di malam pertama, mereka tidak menemukan keanehan hingga akhirnya mereka mengetahui bahwa ada seseorang yang menghuni rumah pembunuhan tersebut. Ia Ryan (Max Theriot). Dia adalah kakak dari Carrie Anne yang selamat dari kejadian tersebut karna tinggal di tempat saudaranya. Dari situlah keanehan mulai muncul satu per satu. Hingga mengancam nyawa Elissa dan ibunya Sarah.
     Ceritanya biasa-biasa saja sebenarnya. Tapi karena sinematografinya yang asik dan cukup dapat membuat kita sedikit ketakutan membuat film ini menjadi enjoy ditonton hingga akhir. Ditambah film ini termasuk film yang mempunyai twist attack alias twist yang berlipat ganda dan terus menerus. Asik sih. Tapi dari awal film sampai akhir film kita tidak bisa melihat adegan yang wow atau sangat menakutkan. Semuanya berjalan biasa saja hingga di akhir film. kalaupun ada adegan yang ingin membuat kita merasa bergidik entah ngeri atau ketakutan pun rasanya gagal. Sudah terlihat jelas juga kalau film ini hanya mengandalkan Jennifer saja. Selebihnya biasa-biasa saja. Lumayanlah meskipun ceritanya buruk.

IMDb Rate     : (5.3/10)
My rate          : (6/10)

·        Did You Know ?
-          Proyek film ini sudah diumumkan pada tahun 2003 dengan sutradara Jonathan Mostow dan Richard Kelly sebagai Scriptwriting
  
·        Quotes
-          Honey, sometimes people can’t  be fixed.
-        People don’t notice all secrets around them. Even though they’re right in front of them, just hiding, waiting be found.

·        Trailer

Poster Lain
  

  Sumber: www.IMDb.com

3 SUM (2013)



3 SUM

Producer      : Sendi Sugiharto
Director         : Witra Asliga. Andri Cung & William Chandra
Writers           : Witra Asliga, Andri Cung & William CHandra
Casts             :
1. Winky Wiryawan
2. Gesata Stella
3. Aline Adita
4. Natalius Chendana
5. Hannah Al Rashid
6. Dimas Argoebi
7. Joko Anwar

D.O.P             : Rico Manuel & Abdul Habir
Editor             : Mochamad Rizky Pratama & Bayu C Pramudya

Genre                         : Action - Drama - Horror - Romance
Produksi                   : PT. Graha Visual Nusantara
Release Date           : 31 Januari 2013
Running Time         : 147 Min
Country                     : Indonesia
Official Site               : @3sum_film


     Ini film Omnibus pertama yang saya tonton di tahun 2013. Film omnibus ini terbilang unik karna memiliki 3 segmen cerita dengan genre yang berbeda-beda. Namanya juga Omnibus pasti ada benang merahnya. Seperti Hi5teria benang merahnya adalah horror dan Sanubari Jakarta benang merahnya adalah LGBT. Nah, di 3SUM ini yang menjadi benang merah adalah Cinta, Kehidupan dan Kematian. Sesuai dengan taglinenya “3 Stories About Love, Live & Death”. Dan yang membuat saya semakin  tertarik adalah, film ini di besut oleh 3 sutradara muda yang sangat berbakat! Sebut saja Witra Asliga, seorang blogger yang selalu saya tunggu-tunggu review film darinya karna pemilihan bahasa yang simple dan tidak berbelit dan sangat jujur. Lalu ada Andri Cung yang sudah terkenal dengan film pendeknya Payung Merah dan Buang. Begitu juga dengan William Chandra yang sudah eksis karna film pendeknya. Berhubung film ini ada 3 segmen, jadi saya akan membahasnya satu per satu.



Insomnights
     Segmen ini di sutradarai oleh WItra Asliga & Andri Cung. Menceritakan tentang seorang pria bernama Morty (Winky Wiryawan) yang batal menikah dengan wanita yang dicintainya, Nina (Gesata Stella). Hal ini membuat Morty stress dan mendapatkan tekanan dalam dirinya sehingga dia menderita Insomnia dan sering mendengar suara-suara aneh dalam kamarnya.
     Dari segi cerita, jujur saya menyukainya. Tapi sayang pengemasannya terasa kurang baik. Editingnya pun terlihat kasar ketika scene flashback. Dan sebenarnya cukup mengganggu. Di awal film juga terasa sangat lama, padahal scene itu Morty hanya duduk-duduk saja. Padahal kita semua tau bahwa filmnya terbatas oleh waktu karna Omnibus. Tapi hal tersebut menurut saya hanya terasa wasting time saja. Menurut saya lebih baik bila diisi dengan scene-scene yang berisi riwayat hidup Morty atau hal-hal lain, karena banyak sekali adegan yang menurut saya hanya terkesan ingin memenuhi running time saja. Twistnya cukup menarik tapi tidak terasa apa-apa karna dari awal sudah biasa-biasa saja, colour grading yang digunakan juga kurang bagus. sangat disayangkan.
     Tapi untungnya hal tersebut diselamatkan oleh Winky Wiryawan yang cukup baik berperan sebagai Morty. Saya juga sempat merasakan ketakutan dalam film ini karna aktingnya. Begitu juga karna sinematografinya yang terbilang unik. Dapat membangkitkan bulu kuduk saya juga. Tapi saya sangat menghargai Witra atas usahanya membuat film ini.
    


Rawa Kucing
     Setelah kita merasakan jantung yang berdebar dan bulu kuduk yang merinding, kita akan disajikan dengan Drama-Romance pada tahun 80’an. Kali ini disutradari oleh Andri Cung. Segmen ini menceritakan tentang perempuan cina bernama Ayin (Aline Adita) yang tinggal di Tangerang.  Berfoya-foya dan menyewa lelaki sudah menjadi bagian hidup Ayin. Pada malam ulang tahunnya, ia menginginkan malam yang istimewa bersama lelaki yang beda dan special. Germo langganan Ayin pun siap memberikan Welly (Natalius Chendana) untuk “bermain” dengan Ayin di malam Spesialnya. Sayangnya malam special Ayin tidak semulus yang diharapkan, kakak Ayin yang bernama Afung datang dan menyuruh Ayin untuk pulang karna sang Ayah sedang sakit dan mengharapkan Ayin untuk pulang. Tapi Ayin menolaknya dan mengatakan kalau ia memutuskan tali persaudaraan dirinya dengan keluarganya. Ayin pun merasa kesal dan stress karna telah dimaki-maki alias dinasihati Afung di depan teman-temannya. Tetapi kesedihannya pun lenyap ketika Welly datang. Mereka pun Make Love semalaman. Ketika bangun dari tidur, Ayin merasakan keanehan yang terjadi di Welly dan ternyata Welly seorang tuna rungu dan tuna wicara. Dari situlah kehidupan Ayin berubah total.
     Natalius dan Aline sangat luar biasa sekali dalam film ini. Sukses membuat saya merinding dan terharu melihat aktingnya. Nilai plus dari segi departemen pemainnya pun bertambah ketika Afung datang dan membentak-bentak Ayin karna menjadi anak yang durhaka. Saya lupa nama wanita yang memerankan Afung, tapi yang jelas aktingnya sangat luar biasa! Setting, lattar dan artistiknya pun sangatlah vintage dan terasa pas sekali. namun sayang ending segmen ini hilang semua kesan vintage tersebut. Tapi overall segmen ini sangatlah menyentuh.



Impromptu
     ACTION! Yap. Disini kalian akan menemukan Darah, Fighting & Gun! Segmen ini disutradarai William Chandra. Mengisahkan tentang 2 orang pembunuh bayaran Hannah Al Rashid dan Dimas Argoebie (yang kalau tidak salah tidak diberi tahu namanya sepanjang segmen – betulkan saya kalau salah) ditugaskan untuk membunuh seorang ketua penumpas Korupsi yang bekerja dengan sangat jujur dan baik yang diperankan oleh Joko Anwar. Diperjalanan mereka bertemu dengan polisi gadungan yang melakukan razia-razia’an. Disinilah fighting dimulai.
     Secara keseluruhan film ini sangat asik. Hannah dan Dimas keren banget. Fightingnya asik. Balutan music elektro juga semakin membuat kita menjadi semangat menontonnya. Tapi sayangnya disini banyak hal-hal yang belum jelas karna terpatok waktu yang singkat. Kita tidak tahu pembunuh bayaran tersebut ditugaskan oleh siapa. Asal usul pembunuh bayaran tersebut darimana. Dan 1 hal saja yang patut diucapkan untuk film ini. “BUAT FILM PANJANGNYA!”

My Rate         : (7.5/10)

Did You Know
- Adegan di segmen Insomnights ketika Morty dan Nina bertemu di taksi mengingatkan saya dengan adegan di film The Back-Up Plan

Trailer

Sumber: www.FilmIndonesia.or.id

Demi Ucok (2013)


DEMI UCOK
(Dicari Jodoh, Untuk Anakku)

Producer                    : Sammaria Simanjuntak (Cin(t)a)
Director                      : Sammaria Simanjuntak (CIn(t)a)
Writters                      : Sammaria Simanjuntak (Cin(t)a)
Casts                          : Geraldine Sianturi
                                       Lina Marpaung
                                       Saira Jihan(Cin(t)a)
                                       Sunny Soon (Cin(t)a)
                                       Nora Samosir
D.O.P                          : Hegar A. Junaedi
Editor                         : Angky Prasetya (Cin(t)a)
Genre                         : Comedy - Drama
Distributor                 : PT. Kepompong Gendut
                                      Royal Cinema Multimedia
Release Date                        : 3 Januari 2013
Running Time           : 79 Minutes
Country                      : Indonesia

     Demi Ucok! Yap, saya sudah menunggu film ini cukup lama sekali.  Melihat trailernya saja sudah membuat saya nyengir sendiri membayangkan film segar ini. Saya juga tahu film ini ketika judul “Demi Ucok” ramai di linimasa twitter karn melakukan sistem funding. Jadi bagi siapa saja yang ingin menonton film ini di bioskop secepatnya harus menyumbangkan sebagian uang untuk pembuatan film ini. Dengan uang yang kita keluarkan, kita juga akan mendapatkan feedback yang menyenangkan. Misalnya kita bisa mendapat undangan Gala Premiere film ini atau nama kita akan ada di poster atau ada di credit tittle. Tentunya feedback yang akan kita terima sesuai dengan uang yang kita keluarkan. Menyenangkan ya. Sayang sekali saya tidak ikut menyumbang. Sedih rasanya *curhat.
     Film Demi Ucok sendiri menceritakan tentang kehidupan seorang wanita Batak Gloria Sinaga () yang ingin membuat film keduanya. Tapi Glo tidak mempunyai dana yang cukup. Ibu Glo, Mak Gondut () akhirnya ingin membantu anaknya dengan memberi uang 1M untuk pembuatan filmnya ASALKAN menikah dengan pria Batak SECEPATNYA! Hal ini lah yang membuat Glo selalu galau. Pembuatan film kedua yang terhambat oleh faktor budget dan ibunya yang setiap hari selalu memaksa Glo untuk menikah.
     Film ini sangaaaaat sederhana sekali. Ceritanya sederhana, pengambilan gambarnya juga sederhana. Lalu apa yang menjual dari film ini? Yap! Kesederhanaan dan kenatural-an ceritanya. Akting semuanya sangat natural, kita seperti diajak melihat kehidupan biasa seorang wanita batak dengan ibunya yang rese dan yang jelas saya cinta dengan mak gondut, piala citra sangat pantas jatuh di tanganmu! cerita yang sederhana ini pun dibalut dengan komedi yang sangat segar dan Indonesia banget! Konflik antara anak dan ibu ini dapat menghadirkan tawa yang sangat menggelegar di dalam bioskop. Sangat menghibur sekali. Opening dan ending film ini pun saya sangat suka sekali. Very simpe dan asik.
     Dalam film ini pun juga kita  bisa banyak belajar dari kehidupan Gloria dan Mak Gondut. Film ini penuh makna! Makna yang sangat dalam yang dilontarkan pemain membuat saya tertegun. Quote-quote yang sangat berarti ini menjadi salah satu nilai lebih yang ditawarkan Demi Ucok.Saya salut sekali dengan Sammaria yang berani menghadirkan film yang sangat sederhana ditengah-tengah film “besar” yang sedang in akhir tahun dan awal tahun. Luar biasa!


My Rate          :  (8/10)

·         Did You know ?
-          Mak Gondut adalah ibu dari Sammaria Simanjuntak sang Sutradara
-          Sammaria Simanjuntak menjadi Cameo di film ini ketika Scrip glo di tolak salah satu perusahaan media cetak.
-          Anjing dalam film yang menggunakan baju bola asal PERSIB mendapatkan kritikan pedas dan tajam dari berbagai pihak (padahal sepele banget)

Tagline :
·         Dicari jodoh, Untuk Anakku

Quote :
·         Hidup Cuma ada 2, Takut dan Cinta. Kalo lo pilih takut, udah pasti lo salah arah
·         Kasih ibu hanya memberi tak harap kembali *terms and conditions apply
·         Semua yang ada di dunia ini ada yang punya, Glo. Cuma kao aja nggak ada yang punya.
·         Film Indonesia tuh harus ada banci, hantu dan susu.
·         Lelaki di dunia ini Cuma ada 2, man who want to fak me and man who want to fak men.
·         Kita ga cuma butuh makan buat hidup, tapi juga butuh harapan.
·         Film pertama boleh amatiran, tapi film kedua gue harus professional.

Awards :
·         Festival Film Indonesia (FFI) / Piala Citra
Nominated - Sutradara Terbaik: Sammaria Simanjuntak
Nominated - Penulis Cerita Asli Terbaik: Sammaria Simanjuntak
Nominated - Penulis Skenario Terbaik: Sammaria Simanjuntak
Nominated - Pengarah Artistik Terbaik: Rezki Ridha
Nominated - Penata Suara Terbaik: Andri Yargana
Nominated - Pemeran Utama Wanita Terbaik: Geraldine Sianturi
Winner - Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Mak Gondut
Nominated - Film Terbaik: Demi Ucok

·         Majalah Tempo
Winner – Film Terbaik: Demi Ucok

Trailer


Poster Lain
 

Sumber : www.filmindonesia.or.id