Rabu, 13 Februari 2013

Gending Sriwijaya (2013)



GENDING SRIWIJAYA

Producer                 : H. Dhoni Ramadhan (Pengejar Angin)
Director                   : Hanung Bramantyo (Brownies, Ayat-Ayat Cinta)
Writer                       : Hanung Bramantyo
Casts                         : Agus Kuncoro (Kun Fa Yakuun)
                                      Sahrul gunawan  
  Mathias Muchus (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi)
                                      Julia Perez ( Te[Rekam], Arwah Goyang Karawang)
                                      Slamet Raahardjo ( Sang Pencerah, Ketika Cinta Bertasbih)
                                      Jajang C. Noer (Berbagi Suami, 7 hati 7 Cinta 7 Wanita)
                                      Hafhshary
                                      Rifnu Wikana (Kado Hari Jadi, Belenggu)
                                      Qausar H Y (Pengejar Angin)
D.O.P                        : Rachmad “Ipung” Syaiful (Mengejar Matahari, Kala)
Editor                       : Cesa David L (Catatan Akhir Sekolah, Negeri 5 Menara)
Genre                       : Colosal, History, Action
Distribution           :  Putaar Production
Release Date         :  10 Januari 2013
Running Time       : 141 Minutes
Country                   : Indonesia

     Film Laga dengan setting pada jaman kerajaan sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Seringkali kita melihat film-film tersebut ada di salah satu stasiun televisi Indonesia. Dimana ceritanya bersetting pada zaman kerajaan tapi tidak didukung dengan beberapa hal yang menunjang kualitas film tersebut. Meskipun film tersebut adalah film lepas (film yang langsung habis) tapi tetap saja film tersebut terasa kurang nyaman di tonton, entah karna visual efeknya yang berlebihan. Terlebih karna dubbing yang berbeda orang dan kurang pas. Itu sangat mengganggu sekali. Lantas mengapa film tersebut tetap tayang di stasiun televisi tersebut? Yap. Ratingnya sangat tinggi, karna masyarakat-masyarakat daerah yang biasanya menonton film tersebut.
     Tetapi sekarang pandangan tersebut sudah berubah karna sang Sutradara fenomenal Hanung Bramantyo yang merubah pandangan tersebut dengan menghadirkan film Gending Sriwijaya di tengah-tengah perfilman Indonesia yang sedang marak dengan adaptasi film dari novel (5cm, Habibie&Ainun, Kata Hati, rectoverso dll)
     Gending Sriwijaya sendiri menceritakan tentang kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Mawangsa (Slamet Rahardjo) dan Istrinya Ratu Kalimanyang (Jajang C. Noer). Dapunta mempunyai 2 orang anak laki-laki. Anak pertamanya Awang Kencana (Agus Kuncoro) yang memiliki sifat egois dan mempunyai keahlian bertarung dari kecil dan Purnama Kelana (Sahrul gunawan) yang mempunyai keahlian dalam pendidikan dan suka membaca puisi dan mempunyai sifat yang berlawanan dari kakaknya. Diujung usia Dapunta yang sudah tua, ia ingin mewariskan tahtanya sebelum ia meninggal. Menurut ketentuan yang berlaku, seorang Raja harus mewariskan tahtanya kepada anak laki-laki pertamanya. Hal tersebut tentu saja ditantang Dapunta karna tidak ingin anak pertamanya yang besar kepala dan egois itu yang menjadi raja dan Dapunta sudah bertekad untuk memberikan tahtanya kepada Purnama. Muncul-lah sebuah fitnah yang jatuh kepada Purnama ketika Dapunta ditemukan tewas.
     Perebutan kekuasaan pun terjadi. Ditambah Purnama Kelana bergabung dengan perampok desa yang dipimpin Ki Goblek (Mathias Muchus) yang mempunyai anak perempuan yang pandai menari dan tangguh dalam bertarung, Malini (Julia Perez).
     Saya ingatkan sekali lagi. Film ini tidak seperti film-film Laga di stasiun televisi itu. Yang ini benar-benar beda dan yang pasti, film ini hanya untuk 18 tahun keatas dan bagi kalian yang ingin menonton film ini dengan anak kecil, lebih baik diurungkan saja niatnya untuk menonton film ini karna banyak sekali adegan-adegan yang lumayan sadis dan penuh darah. Di tengah-tengah film ini diselipkan animasi (tetap tidak bias ditonton anak-anak!) yang masih bersangkut paut dengan ceritanya. Mungkin tujuannya untuk mengurangi running time yang sudah cukup lama (141 menit) dan menurut saya animasi yang digunakan dalam film ini cukup bagus dan menarik sekali.
     Actor dan aktris dalam film ini pun berakting sangat luar biasa sekali dan banyak juga actor dan aktris senior apik yang bermain dalam film ini. Saya suka acting Agus Kuncoro sebagai Awang Kencana yang sangat slenge’an dan egois. Sahrul Gunawan juga tepat sekali memerankan Purnama Kelana sebagai sosok pria berhati lembut dan tangguh. Semua pemain dalam film ini saya akui sangat keren dan membuat film yang berdurasi 141 menit ini tidak menjadi bosan. Tetapi diantara semuanya, saya sangat bangga akan acting Julia Perrez sebagai malini. Adegan-adegan ketika Malini bertarung pun dapat membuat kita tercengang karna nya. Ketika adegan fighting selesai, banyak yang bergumam “Jupe keren bgt!” “gila si Jupe! Oke bgt!” dan masih banyak lagi. Ketika Gala Premiere pun Jupe mendapatkan Standing Applause karna aktingnya sebagai Malini. Saya jadi makin cinta sama mommy jupe :D.
     Tarian Gending Sriwijaya pun diselipkan sedikit dalam film ini, meskipun sedikit tapi sangat indah sekali. Sinematografinya juga cukup bagus. Busana yang digunakan dalam film ini juga sangat bagus sekali. Sangat tradisional, zaman dahulu tapi sangat fashionable, apalagi baju yang dikenakan Jajang C. Noer. Sangat mewah sekali. Begitu juga dengan Jupe, sederhana tapi sangat bagus sekali. Busana-busana yang dikenakan para kaum Adam pun dangat terlihat luar biasa dan keren sekali. Banyak sekali hal yang menunjang kualitas film ini.
     Ada kelebihan, pasti ada kekurangan. Acting jupe memang keren, tapi ketika jupe sedang tidur bersama Purnama mereka bangun karna terkejut desanya sedang mendapat serangan, acting jupe ketika bangun dari tidurnya sangat terlihat kurang baik sekali. Ada juga adegan yang darahnya terlihat berlebihan sekali.

My Rate: (8/10)

·        Did You Know ?
-         Actor dan aktris di film ini merasa film ini adalah film yang paling susah di lakukan.
-         Pemutaran pertama film ini dilakukan di Palembang-Sumatera Selatan
·        Tagline
        -

·        Quotes
-         Adat tidak selamanya menjawab kebutuhan.
-         Orang baik selalu hebat ketika berada di lingkungan jahat.
-         Tak seseorang dapat membaca perasaan seseorang kecuali izin dari alam semesta
-         Lebih baik mati daripada hidup menajadi pengkhianat.

·        Trailer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar