Sabtu, 16 Februari 2013

Rectoverso (2013)



RECTOVERSO
(Cinta Yang Tak Terucap)

Producer                  : Marcella Zalianty & Eko Kristianto
Genre                         : Drama - Romance
Production               : Keana Productions
Release Date           : 14 Februari 2013
Running Time         : 107 Min
Country                     : Indonesia
Official Site               : @filmRECTOVERSO



     Film Indonesia omnibus kedua di tahun ini setelah 3SUM adalah RECTOVERSO. Di 3SUM kita bisa melihat 3 segmen dengan benang merahnya Love, Life & Death. Di Rectoverso kita akan melihat 5 segmen yang menceritakan tentang cinta yang digarap 5 sutradara cantik. Dan yang membuatnya unik adalah, 5 segmen tersebut tidak berkonsep back to back seperti 3SUM. Tapi menggunakan konsep interwave seperti film Kuldesak & Dilema. Konsep omnibus yang seperti ini bisa terbilang masih jarang. Film omnibus yang lain kebanyakan menggunakan konsep back to back. Tapi menurut saya lebih asik menggunakan konsep interwave karna kita tidak capek dan lebih terasa feelnya ketika semua segmen tersebut mencapai klimaksnya secara bersamaan. ini lah ke-5 segmen tersebut.



Hanya Isyarat
Director          : Happy Salma
Scriptwriter    : Key Mangunsong
Casts              : Amanda Soekasah – Hamish Daud - Fauzi Baadilla

     5 orang backpackers bertemu melalui sebuah forum mlis. Mereka tidak kenal satu sama lain. Tetapi Tano, Dali, Bayu dan Raga (Hamish Daud) sudah sangat akrab sekali. sedangkan Al (Amanda Soekasih) lebih senang menyendiri dan menggambar. Diam-diam Al jatuh cinta dengan Raga yang selama ini ia kagumi dari kejauhan tapi hanya sebatas punggungnya saja. Bahkan Al tidak pernah tau apa warna mata Raga. Hingga di suatu malam, semua berkumpul dan membuat permainan seru dimana mereka berlima harus menceritakan pengalaman hidup yang menyedihkan. Yang paling menyedihkanlah yang menang. Ketika Raga yang bercerita, Al merasa sedih karna ia tau kalau ia tidak akan pernah bisa memiliki Raga yang ia cintai.
    Semua omnibus pasti memiliki segmen terlemah diantara segmen-segmen yang lain. dan menurut saya, “Hanya Isyarat” ini lah segmen terlemah dalam Rectoverso. Tapi perlu diingat, segmen terlemah bukan berarti segmen tersebut jelek atau buruk. Ceritanya sendiri cukup menarik dan sangat jleb banget sebenernya,tapi di segmen-segmen yang lain jauh lebih baik. Tapi saya suka dengan segmen ini karna mengajarkan kita untuk bersyukur dan menerima apa yang terjadi tanpa harus mengeluarkan air mata. Segmen ini simple tapi punya arti yang mendalam tentang cinta.




Cicak Di Dinding
Director          : Cathy Sharon
Scriptwriter    : Ve Handojo
Casts              : Yama Carlos - Sophia Latjuba - Tio Pakusadewo

     Taja (Yama Carlos) adalah seorang pelukis muda dan masih lugu dengan yang namanya cinta. Hingga suatu malam ia  bertemu dengan Saras (Sophia Latjuba) perempuan yang sangat bersemangat dan berpengalaman dalam urusan cinta. perbedaan mereka membuat malam itu menjadi malam yang sangat special, khususnya bagi Taja. Beberapa hari kemudian mereka bertemu lagi tanpa disengaja dan dipertemuan ini lah Taja merasa jatuh cinta dengan Saras. Hingga suatu hari semua tentang Saras pun terkuak.
     Segmen yang satu ini lebih jleb daripada “Hanya Isyarat”. Acting Yama dan Sophia benar-benar sangat bagus sekali. karisma mereka berdua pun terlihat begitu asyik. Saya tidak tahu apa yang kurang dalam segmen ini, tapi yang jelas segmen ini bad but good. Trims.



Curhat Buat Sahabat
Director          : Olga Lydia
Scripwriter     : Ilya Sigma & Priesnanda Dwi Satria
Casts              : Acha Septriasa - Indra Birowo

     Amanda (Acha Septriasa) adalah seorang perempuan masa kini yang sering disakiti oleh kaum Adam. Reggie (Indra Birowo) lelaki yang membuka usaha fotocopy ini selalu siap setiap saat untuk mendengar Amanda curhat tentang pacarnya. Dan akhirnya curhatan tersebut membawa perubahan bagi mereka berdua.
     Acha….. ooohhh Acha….. sangat pantas bila dia mendapatkan piala citra untuk kategori peran wanita terbaik tahun 2012 di film “Test Pack”. Acting dia sangat natural sekali dalam film ini. Saya pun melihatnya Acha tidak acting tapi beneran curhat ke penontonnya. Indra Birowo pun sama. dia juga sangat natural sekali berperan sebagai Reggie yang kalem dan menjadi pendengar yang baik untuk Amanda. Konsep flashback yang digunakan membuat film ini menjadi fresh.



Firasat
Director          : Rachel Maryam
Scriptwriter    : Indra Herlambang
Casts              : Asmirandah - Dwi Sasono – Widyawati

     Senja (Asmirandah) seorang wanita lembut yang mengikuti  sebuah club bernama “Club Firasat” yang diketuai oleh Panca (Dwi Sasono). Club tersebut sering mengadakan pertemuan dan membicarakan firasat-firasat yang anggota alami akhir-akhir ini dan lagi-lagi Senja tidak membicarakan firasatnya.  Sebenarnya Senja menyimpan rasa cinta terhadap Panca dan Senja memiliki firasat yang sangat buruk terhadapnya. Kegalauan dan kerisauan pun melanda Senja karna firasat itu terus menerus memenuhi pikiran dan hatinya.
     Asmirandah yang terkenal karna sinetronnya ternyata bisa juga bermain dengan baik tanpa lebay. Scene nangis yang Asmirandah lakukan pun tidak terlihat seperti sinetron. Dan karakter Senja sangat pas sekali di perankannya. Dwi Sasono juga berhasil memerankan Panca dengan luar biasa. Terlihat sekali kalau panca itu tipikal lelaki yang pandai bicara positif, ramah dan tenang. Dan itu semua dapat ditanganinya. Dwi Sasono memang actor yang saya suka ketika dia mendapatkan peran lelaki sebagai lelaki lembut namun tetap jantan. Pemandangan-pemandangan dalam segmen ini bagus. Visualnya indah sekali.
    


Malaikat Juga Tahu
Director          : Marcella Zalianty
Scriptwriter    : Ve Handojo
Cast                : Lukman Sardi - Prisia Nasution - Dewi Irawan - Marcell Domits

     Abang (Lukman Sardi) adalah lelaki penderita Autism yang pandai bermain Biola. Ia tinggal bersama ibunya (Dewi Irawan) yang membuka rumahnya sebagai kost-kostan. Leia (Prisia Nasution) adalah salah satu anak kost yang tinggal dirumahnya. Hubungan Leia dan Abang sangat dekat sekali karna Leia sangat mengerti kondisi Abang yang harus diperlakukan sebagaimana manusia normal. Karna keakraban dan ketulusan Leia untuk berteman dengannya membuat Abang menjadi jatuh cinta pada Leia. Beberapa hari kemudian datanglah Han anak dari Ibu yang merupakan adik dari Abang. Kedatangan Han membawa perubahan terhadap Abang dan Leia.
     Ini segmen dengan cerita yang sangat menyentuh dan paling menyedihkan plus pemain yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Cerita simple yang sangat berkualitas. Acting Lukman Sardi dan Dewi lrawan membuat saya merinding dan menangis sejadi-jadinya karna mereka. chemistry mereka berdua sebagai ibu dan anak sangat kuat sekali feelnya. Dan inilah segmen favorit saya seperti kebanyakan orang lain yang menonton film ini.

My Rate         :  (8/10)


Did You Know ?
- ke-lima sutradara wanita cantik film ini menjadi cameo di segmen Cicak Di Dinding

Quotes
- kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima.
- Semua anak sungai pasti akhirnya kembali ke laut juga.
- jika kita minum yang pahit, kita bisa mengingat yang manis-manis.

Trailer


Poster Lain
 

Sumber: www.filmindonesia.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar